Halaman

Penelusuran

Kamis, 26 Agustus 2010

Tips Nyari Kos

Oleh Amry R.
Assalamu'alaikum wr. wb.
selamat buat adek2 maba unnes yang udah ketrima di kampus konservasi Universitas Negeri Semarang, masalah yang paling sering dihadapi oleh Mahasiswa baru biasanya mereka pusing milih kos yang sesuai. ane mau bagi2 resep ni buat kalian biar kamu betah tinggal di kos itu n g perlu pindah2 kos, moga bermanfaat.

1. Cari tempat kos yang penghuninya sejenis (kelamin) sama dengan kamu agar ada rasa aman dan tenang.

2. Cari pemilik kos yang se-agama dengan kamu, supaya kamu lebih leluasa untuk beribadah.

3. Pilih yang sesuai dengan kantong, gak perlu mewah, yang penting kamu merasa nyaman di sana.

4. Cari kos yang lokasinya dekat dengan kampus supaya kamu gak perlu namabah pengeluaran untuk transportasi. n ini juga membantu kamu agar tidak terburu2 saat mau kuliah.

5. lingkungan kos harus nyaman dan aman, kita bakalan was-was kalo ngekos di sarang preman. selain di palak tiap hari, jemuran kita juga 1/1 bakalan raib entah kemana.

6. kalo kosnya bertingkat, pilih kamar yang ada di bawah, ini memudahkan kamu untuk keluar masuk kos tanpa mesia kelelahan.

7. pasokan listrik dan air juga harus lancar.

8. cari ibu/bapak/penjaga kos yang ramah n friendy, supaya kita gampang jika sewaktu-waktu butuh bantuan mereka.

9. punya kamar mandi lebih dari 1, supaya kalo pagi2,mandi x g ngantri...

10. punya garasi agar kendaraan kita aman.

11. Usahakan cari kos yang dekat masjid, biar kalo subuh ada yang ngebangunin. (Itu jg membantu kalau2 air di kos habis, bisa numpang mandi di masjid. hehehe ;-p)

Sekian semoga bermanfaat....
Wassalamu'alaikum wr. wb.

Arsitek Peradaban

Arsitek Peradaban (cathar, bag 1)

Oleh : A Nur Akbar

Arsitek peradaban, apa dan siapa arsitek peradaban itu ? Secara definisi arsitek peradaban tiadaklah mempunyai koridor definisi yang baku, baik secara “lughowi” (bahasa) maupun “istilahi” istilah). Dalam hal ini lebih bersifat “relatif”, ya , karena setiap orang akan mempunyai ta’rif tersendiri. Bagi saya pribadi arsitek pradaban itu seperti halnya arsitek keumuman “pembangun”. Dengan kata peradaban di belakangnya berati “pembangun peradaban”.Dan siapa arsitek peradaban itu ? adalah kita, Ya kita, MANUSIA.
Peradaban adalah hasil budaya manusia pada masa manusia tersebut hidup dan bermasyarakat (Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.) Kita teramanati sebagai “kholifah” oleh Allah Yang Maha Esa (QS al Baqoroh : 30) Hakikatnya seorang kholifah bukan hanya seorang “pemimpin” tapi juga sebagai “arsitek”. Karena dalam hal ini dia juga termanati untuk “merawat” dan “membangun” ardhun secara keumuman.
Dalam antropologi kebudayaan, manusia dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. (wikipedia Indonesia) Dalam konteks “arsitek pradaban” bisa dikatakan sadar tidak sadar dan langsung tidak langsung.
Yang mana kedepannya sadar akan ‘besinonim” dengan langsung dan tidak sadar akan� “bersinonim dengan tidak langsung. Dan keduanya akan berantonim secara pasangan. Secara sadar atau langsung, dalam posisinya manusia sebagai “kholifah” yang teramanati untk menjaga ardhun besrserta isinya Secara rtidak langsung atau tidak sadar, adalah fitrahnya sebagai mahluk sosial, dengan pernikahan misalnya. Karena dalam pernikahan sejatinya ada “peradaban” yang kita bangun disana.
Bukan saja menyempurnakan agama dan “penyelmatan” diri atas “syahwat yang negatif”.’Ala kuli hal, setiap dari kita adalah “arsitek peradaban”, dan itu tidaklah mudah memang. Membutuhkan kesabaran dan kejuhudan yang diringi dengan ketaqwaan kepada Illahi Rabbi. (Wallahu ‘alam bi showab)